Prinsip dasar apologetika kekristenan mengenai keilahian Yesus Kristus adalah :
Perjanjian Baru yang mencatat kehidupan, pengajaran,
kematian dan kebangkitan Yesus Kristus adalah dokumen yang dapat
diandalkan Yesus menyatakan bahwa Dia
adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia.
Yesus membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan dengan
menggenapi nubuat(ramalan) Perjanjian Lama, dengan hidup tanpa dosa, dengan
mujizat-mujizat yang Dia lakukan, dan dengan kebangkitan-Nya dari kematian.
PENYELIDIKAN PERNYATAAN YESUS SEBAGAI TUHAN
Ada banyak
bukti yang mengungkapkan pernyataan Yesus mengenai keilahiannya, yaitu :
Yesus menyatakan dirinya sebagai Jehovah (Tuhan dalam Perjanjian Lama)
Yesus menyatakan sebagai mesias
Yesus menerima penyembahan
Otoritas perkataan-perkataan Yesus
Yesus memerintahkan berdoa dalam nama-Nya
Yesus menyatakan diri sebagai Jehovah
Dalam Perjanjian Lama, Tuhan menyatakan nama-Nya
sebagai JHWH atau Jehovah. Dalam bahasa Indonesia ditulis sebagai TUHAN (kata
'tuhan' dengan huruf besar semua).
Misal dalam Keluaran 6: 2-3,
'Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa:
"Akulah TUHAN. Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan
Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum
menyatakan diri.'
Orang Yahudi menganggap nama Jehovah (TUHAN) begitu
suci, sehingga mereka tidak berani mengucapkannya. Jehovah adalah satu-satunya
Tuhan, selain itu adalah berhala atau tuhan yang palsu. Jehovah adalah Tuhan
yang cemburu, yang tidak akan membagikan nama maupun kemulian-Nya kepada yang
lain.
Yesaya menulis,
'Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel,
TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian;
tidak ada Allah selain dari pada-Ku."'(Yesaya 44:6).
'Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan
memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung.
'(Yesaya 42:8).
'Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang
lain'. (Yesaya 48:11).
TUHAN(Jehovah) tidak akan membagikan nama, hormat dan
kemuliaan-Nya kepada yang lain. Yang menarik adalah perkataan-perkataan Yesus
dan tindakan-tindakan-Nya membuat orang Yahudi abad pertama mengambil batu
menuduh Yesus menghujat(menyamakan diri-Nya dengan TUHAN).
KESIMPULAN
Berdasarkan kehandalan naskah Perjanjian Baru kita
memiliki catatan tentang pengajaran Yesus mengenai keilahian-Nya. Yesus
menggenapi nubuat Perjanjian Lama mengenai mesias yang ditulis beratus-ratus
tahun sebelum kelahiran-Nya, Yesus menerima penyembahan dari manusia, Yesus tidak berdosa, Yesus hidup penuh dengan
mujizat-mujizat, dan Yesus bangkit dari kematian membuktikan bahwa Yesus adalah
benar-benar Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Dengan jelas Yesus menyatakan
diri dan membuktikan diri-Nya Tuhan.
Apakah engkau sudah menerima Yesus sebagai Tuhan? Jika
engkau belum menerima Yesus sebagai Tuhan, terimalah Dia sekarang. Terimalah
Dia sebagai Tuhan, terima juga Yesus sebagai juruselamat yang telah mati
menanggung hukuman dosa yang seharusnya engkau tanggung. Jika engkau mau
menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat, maka dosa-dosamu akan diampuni
karena hukumannya sudah lunas ditanggung oleh Tuhan
No comments:
Post a Comment