Saturday, October 11, 2014

Bandahra Yang Tidak Jujur Khotbah Pak Theo R. Barahama

Lukas 16 :1-14 adalah pasal yang mengajarkan tentang bagaimana kita harus bertindak sebagai bendahara dari semua milikNya demi kepentingan kerohanian dan bekal sorgawi kita di masa yang akan datang!
  1. Garis besarNya adalah sbb :
  2. Seorang kaya dan bendaharanya yang tidak jujur, ay.1-2
  3. Kecerdikan bendahara , ay. 4-7
  4. Kesimpulan dan penjelasan perumpamaan, ay.9-13
  5. Cemooh orang Farisi dan teguran keras Tuhan Yesus kepada mereka, ay.14-1
  6. TUHAN PEMILIK SEGALA SESUATU 
  7. TUHANlah yang empunya  bumi serta segala isinya, dan dunia serta
  8. yang diam di dalamnya. Maz.24:1; bdk. Hag.2:9; 1 Tim.6:7


BENDAHARA YANG TIDAK JUJUR itu menghamburkan milik tuannya

  > Sedikit sekali orang yang setia dan dapat dipercaya dalam mengelola harta. (ayat 1)


  > Allah akan meminta pertanggungan jawab dari kita sebagai bendaharaNya.


> Ada masanya kita diberhentikan sebagai bendahara di dunia ini melalui kematian kita kelak


Ia memanfaatkan harta tuannya untuk mengikat persahabatan dengan para pengutang itu, supaya kalau ia dipecat ia dapat tetap hidup nyaman karena ada orang-orang yang akan membalas kebaikannya.


Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.
Tuan itu tidak memuji ketidakjujuran dari bendaharanya melainkan kecerdikannya untuk mengamankan kepentingan masa depannya dengan memanfaatkan harta bendanya milik tuannya
Makna dari lukisan Yesus di sini ialah, bahwa orang-orang dunia sangat memikirkan kepentingannya sendiri dan  mereka berusaha dengan berbagai macam cara untuk mengamankan kepentingan mereka dimasa datang. Sebaliknya orang percaya sering tidak cukup berfokus ke sorga dengan menggunakan harta dunianya demi kepentingan rohani dan sorgawinya. (Luk.16:8)
Cara bendahara yang tidak jujur itu Mempersiapkan masa depannya di dunia ini seharusnya membuat kita malu akan kekurangpedulian kita terhadap kebutuhan kita membawa bekal untuk memasuki dunia yang akan datang atau kemah abadi.


Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi. Lukas 16:9




Setia dalam perkara kecil atau dalam hal Mamon yang tidak jujur (ay.10-11)


Perkara-perkara kecil > menyangkut uang atau harta benda lainnya.
Perkara-perkara besar > perkara-rohani dan sorgawi

Kalau orang percaya setia dalam mengelola uang atau harta bendanya, ia juga setia dalam perkara-perkara rohani. Sebaliknya, kalau orang percaya tidak benar dalam mengelola uang dan harta bendanya, maka ia juga tidak benar dalam perkara-perkara Rohani dan sorgawi.

Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu. Luk. 16:12

Setia kepada harta orang lain (ay.12)

Sesungguhnya semua harta benda duniawi yang ada pada kita adalah “harta orang lain”

KESIMPULAN DARI SAYA

Kita tidak dapat mengerti pandangan alkitabiah pada uang  kecuali kita dipersiapkan untuk menerima sejumlah kebenaran yang dipegang dalam tekanan. Kemungkinan kita memperoleh uang lebih banyak jika bekerja keras dan penuh dengan hikmat. Tetapi jika yang kita perhatikan  adalah mendapatkan lebih banyak lagi uang, kita adalah orang yang paling bodoh. Uang adalah anugrah dari Tuhan, tetapi kita akan lebih diberkati jika kita mempersembahkannya. Tuhan memberi kita uang karena Ia murah hati, tetapi Ia begitu murah hati karena Ia menginginkan kita murah hati terhadap orang lain. Dan jika kita murah hati dengan uang kita, Tuhan sepertinya akan lebih murah hati lagi terhadap kita. Memang bijak untuk menyimpan uang, tetapi jangan pernah berpikir uang akan memberi keamanan yang nyata. Kemakmuran lebih diinginkan daripada kemiskinan, tetapi kemakmuran tidak baik sebagaimana baiknya kebenaran, kerendahatian, kebajikan, hubungan yang baik, dan takut akan Tuhan. 1 Korintus 1:30:31 berkata bahwa Kristus bagi ktia adalah hikmat dari Tuhan, kebenaran dan pengudusan dan penebusan, sehingga ada tertulis : " Biarlah seorang bermegah,bermegah didalam Allah." Uang tidak dapat memberikan benda-benda yang paling kita butuhkan. Tidak juga membuat kita kudus. Tidak dapat membuat kita benar. Tidak dapat menyelematkan kita dari dosa. Makmur adalah sebuah tanda diberkati, tetapi juga menjadi godaan terbesar karena membujuk kita supaya membanggakan diri kita sendiri. Uang menjanjikan kita berharga,dan menjanjikan kita berkecukupan. Uang mengundang kita untuk bermegah dalam sesuatu atau seseorang lain dari pada Tuhan. Jadi terus dan terus uang menjadi masalah iman. Percayalah bahwa melakukan sesuatu dengan kehendak Tuhan adalah jalan yang terbaik bagi kita. Percayalah bahwa jika kita memberikan uang kita, Ia akan mengembalikannya lagi. Percayalah bahwa uang dapat menjadi baik. Tapi jangan kita berani mengatakan uang adalah segalanya. Uang adalah berkat dari Tuhan, tetapi anugerah yang benar-benar butuhkan hanya ada pada Tuhan.

SANJEEV KUMAR SHARMA

Tgl 27-Augustus-2013  

No comments:

Post a Comment