Lukas 16 :1-14 adalah pasal yang mengajarkan tentang
bagaimana kita harus bertindak sebagai bendahara dari semua milikNya demi
kepentingan kerohanian dan bekal sorgawi kita di masa yang akan datang!
- Garis besarNya adalah sbb :
- Seorang kaya dan bendaharanya yang tidak jujur, ay.1-2
- Kecerdikan bendahara , ay. 4-7
- Kesimpulan dan penjelasan perumpamaan, ay.9-13
- Cemooh orang Farisi dan teguran keras Tuhan Yesus kepada mereka, ay.14-1
- TUHAN PEMILIK SEGALA SESUATU
- TUHANlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta
- yang diam di dalamnya. Maz.24:1; bdk. Hag.2:9; 1 Tim.6:7
BENDAHARA YANG TIDAK JUJUR itu menghamburkan milik tuannya
> Sedikit sekali
orang yang setia dan dapat dipercaya dalam mengelola harta.
(ayat 1)
> Allah akan
meminta pertanggungan jawab dari kita sebagai
bendaharaNya.
> Ada masanya kita diberhentikan sebagai bendahara di
dunia ini melalui kematian
kita kelak
Ia memanfaatkan harta tuannya untuk mengikat persahabatan
dengan para pengutang itu, supaya kalau ia dipecat ia dapat tetap hidup nyaman
karena ada orang-orang yang akan membalas kebaikannya.
Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena
ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik
terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.
Tuan itu tidak memuji ketidakjujuran dari bendaharanya
melainkan kecerdikannya untuk mengamankan kepentingan masa depannya dengan
memanfaatkan harta bendanya milik tuannya
Makna dari lukisan Yesus di sini ialah, bahwa orang-orang
dunia sangat memikirkan kepentingannya sendiri dan mereka berusaha dengan berbagai macam cara
untuk mengamankan kepentingan mereka dimasa datang. Sebaliknya orang percaya
sering tidak cukup berfokus ke sorga dengan menggunakan harta dunianya demi
kepentingan rohani dan sorgawinya. (Luk.16:8)
Cara bendahara yang tidak jujur itu Mempersiapkan masa depannya
di dunia ini seharusnya membuat kita malu akan kekurangpedulian kita terhadap
kebutuhan kita membawa bekal untuk memasuki dunia yang akan datang atau kemah
abadi.
Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan
mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat
menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi. Lukas 16:9
Setia dalam perkara
kecil atau dalam hal Mamon yang tidak jujur
(ay.10-11)
Perkara-perkara kecil > menyangkut uang atau harta benda lainnya.
Perkara-perkara besar
> perkara-rohani dan sorgawi
Kalau orang percaya setia dalam mengelola uang atau harta
bendanya, ia juga setia dalam perkara-perkara rohani. Sebaliknya, kalau orang
percaya tidak benar dalam mengelola uang dan harta bendanya, maka ia juga tidak
benar dalam perkara-perkara Rohani dan sorgawi.
Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain,
siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu. Luk. 16:12
Setia kepada harta orang lain (ay.12)
Sesungguhnya semua harta benda duniawi yang ada pada kita adalah “harta orang lain”
KESIMPULAN DARI SAYA
Kita tidak dapat mengerti pandangan alkitabiah pada
uang kecuali kita dipersiapkan untuk
menerima sejumlah kebenaran yang dipegang dalam tekanan. Kemungkinan kita
memperoleh uang lebih banyak jika bekerja keras dan penuh dengan hikmat. Tetapi
jika yang kita perhatikan adalah
mendapatkan lebih banyak lagi uang, kita adalah orang yang paling bodoh. Uang
adalah anugrah dari Tuhan, tetapi kita akan lebih diberkati jika kita
mempersembahkannya. Tuhan memberi kita uang karena Ia murah hati, tetapi Ia
begitu murah hati karena Ia menginginkan kita murah hati terhadap orang lain.
Dan jika kita murah hati dengan uang kita, Tuhan sepertinya akan lebih murah
hati lagi terhadap kita. Memang bijak untuk menyimpan uang, tetapi jangan
pernah berpikir uang akan memberi keamanan yang nyata. Kemakmuran lebih
diinginkan daripada kemiskinan, tetapi kemakmuran tidak baik sebagaimana
baiknya kebenaran, kerendahatian, kebajikan, hubungan yang baik, dan takut akan
Tuhan. 1 Korintus 1:30:31 berkata bahwa Kristus bagi ktia adalah hikmat dari
Tuhan, kebenaran dan pengudusan dan penebusan, sehingga ada tertulis : "
Biarlah seorang bermegah,bermegah didalam Allah." Uang tidak dapat
memberikan benda-benda yang paling kita butuhkan. Tidak juga membuat kita
kudus. Tidak dapat membuat kita benar. Tidak dapat menyelematkan kita dari
dosa. Makmur adalah sebuah tanda diberkati, tetapi juga menjadi godaan terbesar
karena membujuk kita supaya membanggakan diri kita sendiri. Uang menjanjikan
kita berharga,dan menjanjikan kita berkecukupan. Uang mengundang kita untuk
bermegah dalam sesuatu atau seseorang lain dari pada Tuhan. Jadi terus dan
terus uang menjadi masalah iman. Percayalah bahwa melakukan sesuatu dengan
kehendak Tuhan adalah jalan yang terbaik bagi kita. Percayalah bahwa jika kita
memberikan uang kita, Ia akan mengembalikannya lagi. Percayalah bahwa uang
dapat menjadi baik. Tapi jangan kita berani mengatakan uang adalah segalanya.
Uang adalah berkat dari Tuhan, tetapi anugerah yang benar-benar butuhkan hanya
ada pada Tuhan.
SANJEEV KUMAR SHARMA
No comments:
Post a Comment