Siapa yang tak mau hidup bahagia? Setiap orang pasti
ingin hidup berbahagia. Tapi pertanyaannya, seperti apakah hidup yang disebut
berbahagia itu? Ada yang berpendapat bahwa hidup bahagia itu jika memiliki
kekayaan yang berlimpah.
Ada juga yang mengatakan bahwa hidup berbahagia itu
hidup selalu sehat dan aman. Yang lainnya menunjukkan keluarga yang harmonis
sebagai pertanda hidup bahagia. Orang lain mengatakan bahwa orang yang
berbahagia adalah orang yang selalu tertawa. Apakah semua itu menjamin kebahagiaan? Kenyataannya,
ada orang kaya yang jika ditanya apakah mereka berbahagia, mereka menggelengkan
kepala.
Orang sehat pun belum tentu merasa sudah berbahagia.
Mengapa begitu? Karena selama ini
kita memiliki pandangan yang keliru terhadap arti kebahagian
Pertama, kita sering keliru dengan menganggap bahwa
kebahagiaan itu berarti bersenang-senang. Hatinya selalu bergembira. Itu
sebabnya banyak orang kemudian berusaha menciptakan acara pesta-pesta atau lari
ke obat penenang untuk menciptakan kegembiraan.
Kedua, kita sering berpikiran keliru dengan
menganggap bahwa kita dapat mengejar kebahagiaan. Kita harus melakukan sesuatu
untuk mendapatkan kebahagiaan itu. Padahal kebahagiaan kebenarnya merupakan
akibat atau hasil dari sesuatu yang kita lakukan.
Ketiga, ada anggapan keliru bahwa kebahagiaan itu
selalu ditemukan di luar diri kita atau ada pada orang lain. Kita sering
berkata pada diri sendiri, "Dengan berganti pekerjaan, mungkin saya akan
menjadi bahagia", "Saya tidak betah hidup di sini. Kalau saya pindah
rumah ke kompleks yang lebih elit mungin saya akan lebih bahagia." Atau
berpikir begini, "Kalau saya menikahi orang ini, hidup saya pasti akan
berbahagia."
http://speculationsanjeev.wordpress.com/2014/10/08/tentang-anti-kristus/
ReplyDelete