1. Apakah yang dimaksud “mengumpulkan bekal surgawi”?
Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat
dan karat tidak merusak kannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Matius.6:21-22
Di mana kita mengumpulkan harta benda duniawi kita, di
sanalah hati kita berada. Ini menunjukkan bahwa harta duniawi dapat mengarahkan
hati kita bahkan mengikat kita.
Mengumpulkan harta di sorga adalah memakai harta tersebut
untuk tujuan-tujuan Tuhan (rohani) dan demi keselamatan maupun kebaikan orang
lain. Bdk. Matius.25:40
2. Apakah maksud pernyataan bapak “bahwa semua harta benda duniawi yang ada
pada kita adalah milik orang lain”?
Harta benda duniawi adalah benar-benar harta orang lain,
karena :
=> Ia milik Allah, kita hanya pengurusnya
=> Kita menerimanya dari orang lain dan atas usaha orang
lain juga dan sumbernya semua dari Tuhan. Bdk. Kol.3:24; Pkh.5:10
=> Ketika kematian datang kita tidak dapat membawanya kepada kekekalan. 1 Tim.6:7
3. Saya selalu berbeda dengan suami dalam cara mengatur
keuangan, bagaimana mengatasinya ?
=> Uang harus di atur sesuai dengan kehendak dari sang
Pemilik.
=> Uang dipercayakan kepada kita untuk : memenuhi
kebutuhan dasar, (Mat.6:26; 1 Tim.6:8) meneguhkan perjanjian dan mengonfirmasi
arah (Ul.8:18) memberi untuk Kerajaan Allah, (1 Tim.6:18-19) demonstrasi kuasa
Allah (Mal.3:10)
=> Perlu kesepakatan dalam menetapkan jumlah pemberian.
Perlu doa bersama!
4. Mengapa persembahan memakai amplop dan tidak ada waktu
khusus untuk memberikan persembahan dalam kebaktian?
=> Karena kita mau belajar memberi dengan cara dan jumlah
yang terbaik sesuai dengan kadar pertumbuhan iman kita. Apakah persembahan kita
telah sesuai dengan kadar pertumbuhan iman kita?
=> Supaya setiap jemaat belajar memberi tanpa paksaan
melainkan dengan rela dan dengan sukacita.
=> Supaya tidak memberi kesan gereja meminta-minta dari
jemaat, sebab memberi adalah kehormatan. Seharusnya dalam hal memberi kita
perlu berlomba-lomba.
5. Apakah tujuan terbesar Allah memberkati kita dengan harta
benda duniawi? Kel. 12: 34-36; 35:20-22; 36:5-7
1. Untuk membangun kemah suci atau bait Allah! Pada masa PB
maka bait Allah adalah kita semua yang terikat sebagai jemaat dan Tubuh Kristus di seluruh dunia!
2. Tujuan Allah memberkati kita bukanlah supaya kita terikat
dengan berkat tersebut, tetapi supaya kita dapat melayani Tuhan dengan tanpa
kuatir dan takut akan masa depan kita! Luk.5:1-11
Kesimpulan dari saya telah mendengar Firman dan Khotbah
Beliau
Seorang yang merasa bahwa Allah telah memberkati dia dalam
perusahaannya, perkebunannya, atau dalam berbagai kegiatannya, maka di samping
persepuluhan ia dapat memberikan kepada Allah persembahan syukur. Ada pula rasa terima kasih seseorang dengan
persembahan ini, apabila ia merasa telah diselamatkan dari suatu bencana,
kesembuhan dari penyakit atau berhasil mencapai sautu cita-cita.
Dengan demikian, lebih banyak kita memberikan untuk Tuhan,
lebih banyak pula berkat kita peroleh daripada-Nya. Tetapi lebih banyak kita menahan dan tidak
memberikan bagian Tuhan, lebih banyak pula berkat kita akan hilang.
"Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil
sedikit, kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang, kamu minum, tetapi tidak
sampai puas, kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas, dan orang yang
bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang
berlubang !
"Beginilah firman TUHAN semesta alam, perhatikanlah keadaanmu ! "Kamu
mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke
rumah, Aku menghembuskannya.
Oleh karena apa ? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi
reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya
sendiri." Hagai 1:6,7,9.
Banyak orang dapat membuktikan kebenaran firman ini. Mereka mengalami kesusahan karena menggunakan
bagian harta milik Allah, yaitu persepuluhan dan persembahan. Yesus Kristus menasihatkan kita, "Berilah dan kamu akan
diberi." Lukas 6:38. Dan lagi kata
Rasul Paulus,
"Sebab jika kamu rela
untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu
berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang ada padamu, bukan
berdasarkan apa yang tidak ada padamu." 2 Korintus 8:12.
"Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang
demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai." 1 Korintus 4:2.
Berdoa saya telah
mendengar khotbah beliau di tanggal 01 September 2013
Bapa di surga, ajarkanlah aku, Tuhan, menurut kehendak Allah
dan setia mempersembahkan persepuluhan dan persembahan. Jauhkanlah daripadaku hati yang kikir dan
berikan padaku iman dan kebijaksanaan mengatur segala berkat dan uang untuk
diserahkan kepada Tuhan dengan kasih dan sukacita, karena Yesus telah
menyerahkan diri-Nya untuk
No comments:
Post a Comment