Saturday, October 11, 2014

Menjawab Pertanyan Khotabah Bapak Theo R Baraham Pada Tanggal 01 Sept. 2013



1. Apakah yang dimaksud “mengumpulkan bekal surgawi”?

Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusak kannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Matius.6:21-22

Di mana kita mengumpulkan harta benda duniawi kita, di sanalah hati kita berada. Ini menunjukkan bahwa harta duniawi dapat mengarahkan hati kita bahkan mengikat kita.
 
Mengumpulkan harta di sorga adalah memakai harta tersebut untuk tujuan-tujuan Tuhan (rohani) dan demi keselamatan maupun kebaikan orang lain. Bdk. Matius.25:40

2. Apakah maksud pernyataan bapak  “bahwa semua harta benda duniawi yang ada pada kita adalah milik orang lain”?

Harta benda duniawi adalah benar-benar harta orang lain, karena :

=> Ia milik Allah, kita hanya pengurusnya
=> Kita menerimanya dari orang lain dan atas usaha orang lain juga dan sumbernya semua dari Tuhan. Bdk. Kol.3:24; Pkh.5:10
=> Ketika kematian datang kita tidak dapat  membawanya kepada kekekalan. 1 Tim.6:7


3. Saya selalu berbeda dengan suami dalam cara mengatur keuangan, bagaimana mengatasinya ? 

=> Uang harus di atur sesuai dengan kehendak dari sang Pemilik.
=> Uang dipercayakan kepada kita untuk : memenuhi kebutuhan dasar, (Mat.6:26; 1 Tim.6:8) meneguhkan perjanjian dan mengonfirmasi arah (Ul.8:18) memberi untuk Kerajaan Allah, (1 Tim.6:18-19) demonstrasi kuasa Allah (Mal.3:10)
=> Perlu kesepakatan dalam menetapkan jumlah pemberian. Perlu doa bersama!

4. Mengapa persembahan memakai amplop dan tidak ada waktu khusus untuk memberikan persembahan dalam kebaktian?

=> Karena kita mau belajar memberi dengan cara dan jumlah yang terbaik sesuai dengan kadar pertumbuhan iman kita. Apakah persembahan kita telah sesuai dengan kadar pertumbuhan iman kita?

=> Supaya setiap jemaat belajar memberi tanpa paksaan melainkan dengan rela dan dengan sukacita.
=> Supaya tidak memberi kesan gereja meminta-minta dari jemaat, sebab memberi adalah kehormatan. Seharusnya dalam hal memberi kita perlu berlomba-lomba.


5. Apakah tujuan terbesar Allah memberkati kita dengan harta benda duniawi? Kel. 12: 34-36; 35:20-22; 36:5-7

1. Untuk membangun kemah suci atau bait Allah! Pada masa PB maka bait Allah adalah kita semua yang terikat sebagai jemaat  dan Tubuh Kristus di  seluruh dunia!

2. Tujuan Allah memberkati kita bukanlah supaya kita terikat dengan berkat tersebut, tetapi supaya kita dapat melayani Tuhan dengan tanpa kuatir dan takut akan masa depan kita! Luk.5:1-11
Kesimpulan dari saya telah mendengar Firman dan Khotbah Beliau

Seorang yang merasa bahwa Allah telah memberkati dia dalam perusahaannya, perkebunannya, atau dalam berbagai kegiatannya, maka di samping persepuluhan ia dapat memberikan kepada Allah persembahan syukur.  Ada pula rasa terima kasih seseorang dengan persembahan ini, apabila ia merasa telah diselamatkan dari suatu bencana, kesembuhan dari penyakit atau berhasil mencapai sautu cita-cita.

Dengan demikian, lebih banyak kita memberikan untuk Tuhan, lebih banyak pula berkat kita peroleh daripada-Nya.  Tetapi lebih banyak kita menahan dan tidak memberikan bagian Tuhan, lebih banyak pula berkat kita akan hilang.

"Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit, kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang, kamu minum, tetapi tidak sampai puas, kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas, dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlubang !

"Beginilah firman TUHAN semesta alam,  perhatikanlah keadaanmu ! "Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya.  Oleh karena apa ? demikianlah firman TUHAN semesta alam.  Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri."  Hagai 1:6,7,9.

Banyak orang dapat membuktikan kebenaran firman ini.  Mereka mengalami kesusahan karena menggunakan bagian harta milik Allah, yaitu persepuluhan dan persembahan. Yesus Kristus menasihatkan kita, "Berilah dan kamu akan diberi."  Lukas 6:38. Dan lagi kata Rasul Paulus,

"Sebab jika kamu rela  untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu." 2 Korintus 8:12.

"Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai." 1 Korintus 4:2.

Berdoa saya telah mendengar khotbah beliau di tanggal 01 September 2013

Bapa di surga, ajarkanlah aku, Tuhan, menurut kehendak Allah dan setia mempersembahkan persepuluhan dan persembahan.  Jauhkanlah daripadaku hati yang kikir dan berikan padaku iman dan kebijaksanaan mengatur segala berkat dan uang untuk diserahkan kepada Tuhan dengan kasih dan sukacita, karena Yesus telah menyerahkan diri-Nya untuk

02-September-2013

No comments:

Post a Comment