Jalan Kelahiran Baru
Tuesday, October 14, 2014
Jalan Kelahiran Baru: Heaven Is Real
Jalan Kelahiran Baru: Heaven Is Real: Heaven is a real place where your soul and spirit can live forever. We know heaven is real because of Jesus Christ, who came from heaven ...
Monday, October 13, 2014
Jalan Kelahiran Baru: Akar Dosa
Jalan Kelahiran Baru: Akar Dosa: Kita perlu mengenal arti dan makna dosa sebagaimana yang dimaksudkan Alkitab, agar dapat melangkah hati-hati di dalam kehidupan ini. Alk...
Saturday, October 11, 2014
Jalan Kelahiran Baru: Bandahra Yang Tidak Jujur Khotbah Pak Theo R. Bara...
Jalan Kelahiran Baru: Bandahra Yang Tidak Jujur Khotbah Pak Theo R. Bara...: L ukas 16 : 1-14 adalah pasal yang mengajarkan tentang bagaimana kita harus bertindak sebagai bendahara dari semua milikNya demi kepenting...
Bandahra Yang Tidak Jujur Khotbah Pak Theo R. Barahama
Lukas 16 :1-14 adalah pasal yang mengajarkan tentang
bagaimana kita harus bertindak sebagai bendahara dari semua milikNya demi
kepentingan kerohanian dan bekal sorgawi kita di masa yang akan datang!
- Garis besarNya adalah sbb :
- Seorang kaya dan bendaharanya yang tidak jujur, ay.1-2
- Kecerdikan bendahara , ay. 4-7
- Kesimpulan dan penjelasan perumpamaan, ay.9-13
- Cemooh orang Farisi dan teguran keras Tuhan Yesus kepada mereka, ay.14-1
- TUHAN PEMILIK SEGALA SESUATU
- TUHANlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta
- yang diam di dalamnya. Maz.24:1; bdk. Hag.2:9; 1 Tim.6:7
BENDAHARA YANG TIDAK JUJUR itu menghamburkan milik tuannya
> Sedikit sekali
orang yang setia dan dapat dipercaya dalam mengelola harta.
(ayat 1)
> Allah akan
meminta pertanggungan jawab dari kita sebagai
bendaharaNya.
> Ada masanya kita diberhentikan sebagai bendahara di
dunia ini melalui kematian
kita kelak
Ia memanfaatkan harta tuannya untuk mengikat persahabatan
dengan para pengutang itu, supaya kalau ia dipecat ia dapat tetap hidup nyaman
karena ada orang-orang yang akan membalas kebaikannya.
Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena
ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik
terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.
Tuan itu tidak memuji ketidakjujuran dari bendaharanya
melainkan kecerdikannya untuk mengamankan kepentingan masa depannya dengan
memanfaatkan harta bendanya milik tuannya
Makna dari lukisan Yesus di sini ialah, bahwa orang-orang
dunia sangat memikirkan kepentingannya sendiri dan mereka berusaha dengan berbagai macam cara
untuk mengamankan kepentingan mereka dimasa datang. Sebaliknya orang percaya
sering tidak cukup berfokus ke sorga dengan menggunakan harta dunianya demi
kepentingan rohani dan sorgawinya. (Luk.16:8)
Cara bendahara yang tidak jujur itu Mempersiapkan masa depannya
di dunia ini seharusnya membuat kita malu akan kekurangpedulian kita terhadap
kebutuhan kita membawa bekal untuk memasuki dunia yang akan datang atau kemah
abadi.
Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan
mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat
menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi. Lukas 16:9
Setia dalam perkara
kecil atau dalam hal Mamon yang tidak jujur
(ay.10-11)
Perkara-perkara kecil > menyangkut uang atau harta benda lainnya.
Perkara-perkara besar
> perkara-rohani dan sorgawi
Kalau orang percaya setia dalam mengelola uang atau harta
bendanya, ia juga setia dalam perkara-perkara rohani. Sebaliknya, kalau orang
percaya tidak benar dalam mengelola uang dan harta bendanya, maka ia juga tidak
benar dalam perkara-perkara Rohani dan sorgawi.
Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain,
siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu. Luk. 16:12
Setia kepada harta orang lain (ay.12)
Sesungguhnya semua harta benda duniawi yang ada pada kita adalah “harta orang lain”
KESIMPULAN DARI SAYA
Kita tidak dapat mengerti pandangan alkitabiah pada
uang kecuali kita dipersiapkan untuk
menerima sejumlah kebenaran yang dipegang dalam tekanan. Kemungkinan kita
memperoleh uang lebih banyak jika bekerja keras dan penuh dengan hikmat. Tetapi
jika yang kita perhatikan adalah
mendapatkan lebih banyak lagi uang, kita adalah orang yang paling bodoh. Uang
adalah anugrah dari Tuhan, tetapi kita akan lebih diberkati jika kita
mempersembahkannya. Tuhan memberi kita uang karena Ia murah hati, tetapi Ia
begitu murah hati karena Ia menginginkan kita murah hati terhadap orang lain.
Dan jika kita murah hati dengan uang kita, Tuhan sepertinya akan lebih murah
hati lagi terhadap kita. Memang bijak untuk menyimpan uang, tetapi jangan
pernah berpikir uang akan memberi keamanan yang nyata. Kemakmuran lebih
diinginkan daripada kemiskinan, tetapi kemakmuran tidak baik sebagaimana
baiknya kebenaran, kerendahatian, kebajikan, hubungan yang baik, dan takut akan
Tuhan. 1 Korintus 1:30:31 berkata bahwa Kristus bagi ktia adalah hikmat dari
Tuhan, kebenaran dan pengudusan dan penebusan, sehingga ada tertulis : "
Biarlah seorang bermegah,bermegah didalam Allah." Uang tidak dapat
memberikan benda-benda yang paling kita butuhkan. Tidak juga membuat kita
kudus. Tidak dapat membuat kita benar. Tidak dapat menyelematkan kita dari
dosa. Makmur adalah sebuah tanda diberkati, tetapi juga menjadi godaan terbesar
karena membujuk kita supaya membanggakan diri kita sendiri. Uang menjanjikan
kita berharga,dan menjanjikan kita berkecukupan. Uang mengundang kita untuk
bermegah dalam sesuatu atau seseorang lain dari pada Tuhan. Jadi terus dan
terus uang menjadi masalah iman. Percayalah bahwa melakukan sesuatu dengan
kehendak Tuhan adalah jalan yang terbaik bagi kita. Percayalah bahwa jika kita
memberikan uang kita, Ia akan mengembalikannya lagi. Percayalah bahwa uang
dapat menjadi baik. Tapi jangan kita berani mengatakan uang adalah segalanya.
Uang adalah berkat dari Tuhan, tetapi anugerah yang benar-benar butuhkan hanya
ada pada Tuhan.
SANJEEV KUMAR SHARMA
Kelahiran Baru: Emosi Dan Amarah
Kelahiran Baru: Emosi Dan Amarah: Beda Emosi Dan Amarah Sekelumit Tentang Emosi“Kamu mah emosian sih”. Kata-kata itu sering diucapkan ketika seseorang sedang marah. Emosi s...
Jalan Kelahiran Baru: Menjawab Pertanyan Khotabah Bapak Theo R Baraham P...
Jalan Kelahiran Baru: Menjawab Pertanyan Khotabah Bapak Theo R Baraham P...: 1. Apakah yang dimaksud “mengumpulkan bekal surgawi” ? Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak ...
Menjawab Pertanyan Khotabah Bapak Theo R Baraham Pada Tanggal 01 Sept. 2013

1. Apakah yang dimaksud “mengumpulkan bekal surgawi”?
Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat
dan karat tidak merusak kannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Matius.6:21-22
Di mana kita mengumpulkan harta benda duniawi kita, di
sanalah hati kita berada. Ini menunjukkan bahwa harta duniawi dapat mengarahkan
hati kita bahkan mengikat kita.
Mengumpulkan harta di sorga adalah memakai harta tersebut
untuk tujuan-tujuan Tuhan (rohani) dan demi keselamatan maupun kebaikan orang
lain. Bdk. Matius.25:40
2. Apakah maksud pernyataan bapak “bahwa semua harta benda duniawi yang ada
pada kita adalah milik orang lain”?
Harta benda duniawi adalah benar-benar harta orang lain,
karena :
=> Ia milik Allah, kita hanya pengurusnya
=> Kita menerimanya dari orang lain dan atas usaha orang
lain juga dan sumbernya semua dari Tuhan. Bdk. Kol.3:24; Pkh.5:10
=> Ketika kematian datang kita tidak dapat membawanya kepada kekekalan. 1 Tim.6:7
3. Saya selalu berbeda dengan suami dalam cara mengatur
keuangan, bagaimana mengatasinya ?
=> Uang harus di atur sesuai dengan kehendak dari sang
Pemilik.
=> Uang dipercayakan kepada kita untuk : memenuhi
kebutuhan dasar, (Mat.6:26; 1 Tim.6:8) meneguhkan perjanjian dan mengonfirmasi
arah (Ul.8:18) memberi untuk Kerajaan Allah, (1 Tim.6:18-19) demonstrasi kuasa
Allah (Mal.3:10)
=> Perlu kesepakatan dalam menetapkan jumlah pemberian.
Perlu doa bersama!
4. Mengapa persembahan memakai amplop dan tidak ada waktu
khusus untuk memberikan persembahan dalam kebaktian?
=> Karena kita mau belajar memberi dengan cara dan jumlah
yang terbaik sesuai dengan kadar pertumbuhan iman kita. Apakah persembahan kita
telah sesuai dengan kadar pertumbuhan iman kita?
=> Supaya setiap jemaat belajar memberi tanpa paksaan
melainkan dengan rela dan dengan sukacita.
=> Supaya tidak memberi kesan gereja meminta-minta dari
jemaat, sebab memberi adalah kehormatan. Seharusnya dalam hal memberi kita
perlu berlomba-lomba.
5. Apakah tujuan terbesar Allah memberkati kita dengan harta
benda duniawi? Kel. 12: 34-36; 35:20-22; 36:5-7
1. Untuk membangun kemah suci atau bait Allah! Pada masa PB
maka bait Allah adalah kita semua yang terikat sebagai jemaat dan Tubuh Kristus di seluruh dunia!
2. Tujuan Allah memberkati kita bukanlah supaya kita terikat
dengan berkat tersebut, tetapi supaya kita dapat melayani Tuhan dengan tanpa
kuatir dan takut akan masa depan kita! Luk.5:1-11
Kesimpulan dari saya telah mendengar Firman dan Khotbah
Beliau
Seorang yang merasa bahwa Allah telah memberkati dia dalam
perusahaannya, perkebunannya, atau dalam berbagai kegiatannya, maka di samping
persepuluhan ia dapat memberikan kepada Allah persembahan syukur. Ada pula rasa terima kasih seseorang dengan
persembahan ini, apabila ia merasa telah diselamatkan dari suatu bencana,
kesembuhan dari penyakit atau berhasil mencapai sautu cita-cita.
Dengan demikian, lebih banyak kita memberikan untuk Tuhan,
lebih banyak pula berkat kita peroleh daripada-Nya. Tetapi lebih banyak kita menahan dan tidak
memberikan bagian Tuhan, lebih banyak pula berkat kita akan hilang.
"Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil
sedikit, kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang, kamu minum, tetapi tidak
sampai puas, kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas, dan orang yang
bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang
berlubang !
"Beginilah firman TUHAN semesta alam, perhatikanlah keadaanmu ! "Kamu
mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke
rumah, Aku menghembuskannya.
Oleh karena apa ? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi
reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya
sendiri." Hagai 1:6,7,9.
Banyak orang dapat membuktikan kebenaran firman ini. Mereka mengalami kesusahan karena menggunakan
bagian harta milik Allah, yaitu persepuluhan dan persembahan. Yesus Kristus menasihatkan kita, "Berilah dan kamu akan
diberi." Lukas 6:38. Dan lagi kata
Rasul Paulus,
"Sebab jika kamu rela
untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu
berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang ada padamu, bukan
berdasarkan apa yang tidak ada padamu." 2 Korintus 8:12.
"Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang
demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai." 1 Korintus 4:2.
Berdoa saya telah
mendengar khotbah beliau di tanggal 01 September 2013
Bapa di surga, ajarkanlah aku, Tuhan, menurut kehendak Allah
dan setia mempersembahkan persepuluhan dan persembahan. Jauhkanlah daripadaku hati yang kikir dan
berikan padaku iman dan kebijaksanaan mengatur segala berkat dan uang untuk
diserahkan kepada Tuhan dengan kasih dan sukacita, karena Yesus telah
menyerahkan diri-Nya untuk
Subscribe to:
Posts (Atom)